Friday, May 1, 2009

Cintailah apa yang kau sedang kerjakan!!!

Wah, ga nyangka hari ini gue dikejutkan atau sebetulnya diinspirasikan oleh dosen gue. Hehehehe. Hari ini sebenarnya dia agak marah pada kelas kami, yang kebetulankelas internasional di universitas kami.dia berkata bahwa dia dahulu pada saat masih kuliah sangat tidak cepat putus asa. Kalau ada suatu permasalahan atau suatu soal yang tidak bisa ia kerjakan maka ia tidak akan langsung menyerah begitu saja. Bahkan ia bisa mengulang – ngulang erus materi tersebut dan mencari referensinya di buku – buku selain buku teks yang sudah ada. Semngat nya sangat mengebu gebu. Wah jujur gw merasa kalah banget ama si dosen gue ini. Bayangin aja ampe segitunya dia eblajar. Bhakan dia berkata dia kadang samapi tebawa mimpi mengerjakna soal tersebut. Ini yang baru dinamkana sungguh – sungguh. Sungguh – sungguh adalah suatu sikap di mana kita benar benar mencurakan perhatian kita terhadap apa yang sedang kita kerjakan jadi kita gas etengah – setengah ataupunmales malesan. Kalu kita sungguh – sungguh apsti hasil yang kita capi akan sangat maksimal dan benar – benar membnaggakan kita. Nah biasanya kalu kita sudah sungguh – sugguh inilah apabila kita gagal maka kita akan merasa sangat tertekan dan depresi karena kita merasa usaha yang kita kerjkan si asia belaka. Namun perlu disadari bahwa kita harus bisa mengevaluasi diri kita sendiria apkah benar kita sudah sungguh – sugguh jika suatu kali kita gagal . apakah usaha yang kjita keluarkan sudah sangat maksimal ?? karena hanay kita lah yang tahu seberapa kemampuan kita dan sudah cukup keraskah kita berpikir dan berusaha dalam mengerjakan sesuatu. Kita juga ahrus punya passion dalam belajar dan bekerja. Punya hati yang benar – benar mencintai apa yang kita kerjakan. Masalahnya yang tejadi sekarang ini di lingkungan sosial kita adalah banyak mahasiswa atau banyak karyawan yang tidak mencintai major nya atu pekerjaanya. Banyak di antara kita yang setengah – setengah dalam mengerjakan tugas – tugas kita. Kita bahkan seringkali memanipulasi pikiran kita sendiri bahwa kita sudah berusaha dan belajar keras tapi hasilnya jelek, padahal jika kita jujur pada diri kita sendiri sesungguhnya kitalah yang patut dipersalahkan bukan lingkungan kita, kitalah yang bisa mengeavaluasi apa yang masuk ke dalam kita. Factor – factor eksternal yang mempengaruhi performa kita bisa kita hindari dengan banyak cara jika kita sungguh – sungguh. So mulai dari sekarang kita ga boleh bilang ah aku ga bisa pelajaran ini. Ah aku ga bisa ini atau itu. kita harus berani mengambil resiko atas apa yang kita hadapi. Kita harus berusaha semaksimal mungkin. So start right now, apa yang kita takuti jika kita belum berusah dengan sungguh sungguh. Jika kita mencintai pekerjaan kita atau major kita di kampus maka niscaya kita akan selalu bersungguh – sungguh dalam menghadapinya. Dan nantinya hal itu akan menjadi sangat maksimal. Semangad!

Semangad belajar ya semua...

Kemarin, dosen Statistika sama Matematika gw kembali menginspirasi gue untuk yang kedua kalinya. Iya dia kembali menyemangati, atau sebenarnya mengomentari sih, tentang kehidupan mahasiswa di Indonesia. Kebetulan dosen gue ini berasal dari Filipina, jadi dia mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan orang Indonesia. So dia berkata kepada kami, yang kebetulan murid – muridnya di International Class. Dia bilang bahwa tadi pagi dan kemarin malamnya dia bertanya kepada staf di universitas kami mengenai tanggapan mereka tentang mahasiswa Indonesia, apa yang menjadi karakteristik mahasiswa Indonesia. Lalu jawaban para staf itu adalah; mahasiswa, atau umumnya para pelajar Indonesia hanya mementingkan gelar semata. Seperti bila mereka harus lulus dan mendapatkan gelar S1 atau gelar lainnya, atau lulus SMA atau apapun itu, itu tujuan akhir mereka. Mereka hanya berpatokan pada itu dan setelah mereka mendapatkannya mereka akan puas. Setelah itu dosen saya kemudian bertanya kepada kami apakah benar itu yang menjadi ciri khas mahasiswa Indonesia. Well kalau gw yang disuruh menjawab gue bakal berkata ya, tapi tidak semuanya. Memang perolehan gelar S1 or gelar apapun menjadi sebuah hal yang berharga dan momok bagi kebudayaan Indonesia. Mendapat gelar memang akan membantu dalam mencari pekerjaan. Tapi ya seperti yang dikatakan oleh dosen saya, bahwa seringkali kita hanya berpatokan pada itu kita tidak ingin berusaha lebih giat untuk mendapatkan yang lebih baik, kita belum berusaha untuk sebaik – baiknya mendaptkan nilai yang baik. Atau kalaupun kita sudah mendapat nilai yang baik kita cenderung stop sampai di situ tidak mau belajar lebih lanjut, kita cenderung cepat merasa puas. Sebetulnya kalau dalam pendidikan cepat puas itu seharusnya tidak dibudidayakan. Kita seharusnya memupuk suatu nilai untuk lebih berjuang keras. Lebih mengeluarkan uaha kita yang sebaik mungkin demi benar – benar menjadi manusia yang berguna. Kita jangan cepat puas dalam belajar, atau yang lebih tidak boleh adalah cepet putus asa. Kita harus giat belajar dan mensyukuri bahwa kita sangat diberakti karena masih bnayak orang di dunia ini yang tidak mendapatkan pendidikan tinggi layaknya kita.So guys, jangan mudah puas dan jangan cepet putus asa dalam belajar. Always kembangkan ide mu talenta mu dalm segala hal. Biarkan otak mu jadi kreatif dan penuh daya imajinasi agar bisa mengimplementasikan suatu hal yang baru dan memanifestasikannya ke dalam dunia nyata. Semangad!!!